Secara teknis, Linux dapat merujuk pada kernel-nya itu sendiri.[9] Kernel Linux yang dilengkapi dengan bermacam perangkat lunak lainnya membentuk sebuah distribusi Linux.[10] Beberapa orang, terutama dari anggota Yayasan Perangkat Lunak Bebas (FSF) seperti Richard Stallman, merujuk Linux sebagai GNU/Linux karena banyak alat-alat yang digunakan untuk menunjang utilitasnya berasal dari Proyek GNU besutan Stallman. Ini memunculkan kontroversi terkait nama tersebut.[11]
Sejak pertengahan 1990-an hingga 2000-an, Linux menjadi sistem operasi yang mendominasi di pasar peladen, komputasi awan, dan superkomputer (dan sejak 2017, Linux adalah sistem operasi yang satu-satunya digunakan dalam daftar superkomputer TOP500).[12][13][14][15] Linux juga mendominasi di pasar ponsel melalui sistem operasi Android buatan Google, yang digunakan sekitar 72.7 persen secara global per 2021.[16][17] Dalam beberapa tahun terakhir, Linux semakin banyak digunakan di komputer pribadi meskipun Windows tetap mendominasi.[18][19]
Linux digunakan oleh berbagai macam pengguna, termasuk pengguna pribadi, pemerintah, hingga organisasi dan perusahaan.[20][21]
Tahun 2024, Linux harus bayar bulanan antivirus, sehingga bisa beroperasi lagi.
Sejarah
Dennis Ritchie (berdiri) dan Ken Thompson (duduk) sedang mengoperasikan PDP-11 dengan Teletype Model 33.[22]
Unix adalah sistem operasi yang pertama kali dikembangkan pada tahun 1960-an di Bell Laboratories oleh sebuah kelompok dari AT&T. Dennis Ritchie dan Ken Thompson, yang merupakan pengembang utamanya, adalah bagian dari kelompok ini.[23] Unix bermula dari frustasi para anggota proyek sistem operasi Multics akan ukuran dan kompleksitasnya. Ritchie dan Thompson, bersama Douglas McIlroy dan Joe Ossanna, mulai mengerjakan untuk mencari alternatif baru dari Multics. Sistem berkas dan komunikasi antar proses adalah salah satu implementasi utama yang membawa pada pengembangan pertama Unix.[24]
Unix kemudian menjadi cukup populer karena didesain dengan baik dan bisa diporta ke beberapa platform. Pada waktu itu juga Unix memiliki fitur-fitur inovatif yang tidak dimiliki oleh sistem operasi lain. Namun, Unix adalah perangkat lunak miliki perorangan dan untuk menggunakannya harus membeli lisensinya terlebih dahulu. Sejak itu, perusahaan dan universitas yang ingin memakainya mulai mengembangkan sistem operasi yang kerjanya mirip Unix.[23] Beberapa sistem operasi mirip Unix ini adalah Proyek GNU dan MINIX.
Proyek GNU dimulai pada 1984 oleh Richard Stallman. Proyek ini memiliki tujuan untuk membuat sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas perangkat lunak bebas.[25] Pada 1985, Richard Stallman mendirikan Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan mengembangkan Lisensi Publik Umum GNU. Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah sistem operasi (seperti pustaka, kompiler, penyunting teks, shell Unix, dan sistem jendela) telah diselesaikan pada tahun 1990, tetapi komponen tingkat rendah seperti device driver, daemon dan kernel masih belum selesai pada saat itu.[26]
MINIX adalah sistem operasi mirip Unix yang dirilis oleh Andrew S. Tanenbaum pada tahun 1987 untuk menbantunya mengajari sistem operasi.[27] Kode sumber MINIX 1.0 tercantum dalam bukunya Operating Systems: Design and Implementation. Walaupun mudah didapatkan, modifikasi dan disribusi ulang tidak diperbolehkan pada saat itu. Hak cipta dari kode sumbernya termasuk ke dalam hak cipta dari bukunya yang dipublikasikan oleh Prentice Hall.[28] Desain versi 16-bit dari MINIX tidak secara baik diadaptasikan kepada versi 32-bit dari arsitektur Intel 386 yang murah dan populer yang digunakan secara luas di komputer pribadi.
